Mudik 2015
- Kategori: Berita
- Diperbarui pada Rabu, 04 September 2019 11:18
- Diterbitkan pada Senin, 20 Juli 2015 14:57
- Ditulis oleh jumani
- Dilihat: 3668
- 20 Jul
Mudik adalah kegiatan perantau/ pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Kata mudik berasal dari sandi kata bahasa Jawa ngoko yaitu mulih dilik yang berarti pulang sebentar. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua. Transportasi yang digunakan antara lain : pesawat terbang, kereta api, kapal laut, bus, dan kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor, bahkan truk dapat digunakan untuk mudik. Tradisi mudik muncul pada beberapa negara berkembang dengan mayoritas penduduk Muslim, seperti Indonesia dan Bangladesh.[1]
Jumlah mudik lebaran yang terbesar dari Jakarta adalah menuju Jawa Tengah. Secara rinci prediksi jumlah pemudik tahun 2014 ke Jawa Tengah mencapai 7.893.681 orang. Dari jumlah itu didasarkan beberapa kategori, yakni 2.023.451 orang pemudik sepeda motor, 2.136.138 orang naik mobil, 3.426.702 orang naik bus, 192.219 orang naik kereta api, 26.836 orang naik kapal laut, dan 88.335 orang naik pesawat.[2] Bahkan menurut data Kementerian Perhubungan Indonesia menunjukkan tujuan pemudik dari Jakarta adalah 61% Jateng dan 39% Jatim. Ditinjau dari profesinya, 28% pemudik adalah karyawan swasta, 27% wiraswasta, 17% PNS/TNI/POLRI, 10% pelajar/mahasiswa, 9% ibu rumah tangga dan 9% profesi lainnya. Diperinci menurut pendapatan pemudik, 44% berpendapatan Rp. 3-5 Juta, 42% berpendapatan Rp. 1-3 Juta, 10% berpendapatan Rp. 5-10 Juta, 3% berpendapatan dibawah Rp. 1 Juta dan 1% berpendapatan di atas Rp. 10 Juta.[3]
Apakah anda bagian dari acara mudik tersebut? semua orang pasti akan merasakan dampak tersebut baik dampak yang kurang baik dan dampak yang baik. Dampak itu tinggal kita yang akan menterjemahkan ke dalam perilaku atau tindakan nyata kita. Apa mudik kita menjadi orang baik atau menjadi bagian yang menyusahkan orang lain, seperti menjadi seorang penjahat pada saat ada kesempatan. Lihat dan dengarkan berita di televisi berapa nyawa melayang, berapa orang kerampokan, berapa orang yang barangnya hilang, terjemahkan sendiri..............
Hati-hati dan waspada adalah hal yang terbaik untuk mencegahnya, mudik bila ada teman atau rombongan akan lebih baik dan aman.